Powered By Blogger

Minggu, 18 Maret 2012

Perempuan Mantan Napi Pasti Bisa


Saya semakin yakin bahwa perempuan di dunia akan maju jika ada kemauan dari dalam dirinya untuk maju dan berubah, ditambah lagi adanya dukungan dari lingkungan sekitar dan juga pemerintah. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa sejak dari dulu perempuan adalah golongan yang dianggap sebelah mata oleh para pria. Bahkan di Indonesia, tak jarang perempuan menjadi sasaran kekerasan dalam masyarakat, bahkan karena himpitan kondisi ekonomi keluarga banyak perempuan harus keluar masuk tahanan.

Kalau saja perempuan sedikit lebih bijak dalam menyikapi permasalahan hidup, maka tidak akan ada penjara khusus untuk perempuan di dunia ini bahkan di Indonesia. Saya melihat ketika seseorang telah masuk penjara maka masyarakat akan lebih menganggap rendah dia. Begitu juga perempuan yang pernah masuk tahanan maka akan sulit baginya untuk bisa diterima di masyarakatnya. Seorang perempuan harus dengan sekuat tenaga untuk bisa memulihkan nama baiknya pasca menjadi tahanan. Banyak pula perempuan mantan tahanan yang tidak ada lagi kemauan untuk bisa berubah dan maju karena mungkin dia merasa tidak ada lagi arti nama baik baginya. Sehingga, dia harus kembali pada kehidupan lamanya. Jika seperti ini maka perempuan itu akan kembali jatuh pada ‘lobang yang sama’.

Di sinilah peranan Lembaga Pemasyarakatan untuk lebih membantu para napi memulihkan kejiwaaannya serta lebih mendidik para napi khususnya napi perempuan dalam hal peningkatan ketrampilannya, agar seorang napi perempuan siap untuk kembali pada masyarakat.

Saya sangat tertarik ketika membaca sebuah berita di situs VOA yang berjudul Rutan Perempuan di New York Dorong Napi Lanjutkan Pendidikan yang memberitakan sebuah organisasi yang membantu tahanan dalam mencapai cita-cita untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Organisasi itu dinamakan College and Community Fellowship (CCF) yang didirikan pada tahun 2000. Sangat jarang ada organisasi seperti ini, yang membatu napi untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi dalam hal pendidikan. Tidak seperti kebanyakan program lain yang membantu mantan napi untuk mendapatkan pekerjaan atau tempat tinggal, CCF menolong mantan napi perempuan untuk melanjutkan pendidikan formal mereka.

Sudah ada gak ya organisasi seperti ini di Indonesia? Jika belum ada saya berharap akan ada organisasi yang sama seperti ini di Indonesia yang membantu para tahanan perempuan untuk lebih maju dan berkembang. Jika telah banyak mantan napi yang dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, maka tidak akan ada lagi perempuan mantan napi yang kembali masuk tahanan untuk kesekian kalinya. Maka, dengan demikian perempuan akan lebih mampu mensejajarkan dirinya dengan pria dan juga mantan napi perempuan akan dapat meningkatkan martabatnya di antara perempuan lainnya. Intinya, perempuan mantan napi itu harus mau berubah untuk maju. Jika sudah ada kemauan, maka perempuan mantan napi pasti bisa untuk mencapai cita-citanya dan pastinya harus ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat.

2 komentar:

Dion Panjaitan mengatakan...

ide bagus, cuma btuh publikasi lebih lagi biar bisa terealisasi. siapa tw bnyak yg setuju...
smngat..!!!

Dedy Gunawan Hutajulu mengatakan...

perempuan menulis tentang perempuan karena perempuan mencerminkan perempuan. evi, kali ini cukup jeli melihat fenomena seputar dunia wanita yang selama ini msh termarjinalkan. apalagi kasus wanita yang masuk bui, yang mendapat tekanan psikologis dari masyarakat. pandangan evi mencermati cara bangsa lain memajukian perempuan dan menganggkat martabat wanita yang terpidana bisa dijadikan bahan pelajaran. Saatnya memajukan harga diri wanita Indonesia.


commenT: perlu belajar lebih gita menulis vi, ,...hanya dengan menulis kepiawaianmu berkembang. kau punya talenta yang bagus untuk menulis. maka kembangkan terus